25 December 2008

Hadis Palsu Adab Memotong Kuku

Saya ingin minta kepastian dari para panel mengenai adab memotong kuku. Saya ada terbaca dari satu risalah terbitan pusat Dakwah Kementerian Hal Ehwal agama Brunei DS dan tercatat disitu rujukan dari kitab AL-JAUHARUL MAUHUB WA MUNABBAHATUL QULUB. Juz pertama..:

KUKU TANGAN
1. Dimulai dgn jari telunjuk jari tangan kanan, kemudian jari tengah, jari manis, kelinking dan barulah ibu jari.
2. Seterusnya tangan kiri dimulai dgn jari kelingking, jari manis, tengah, telunjuk dan ibujari.

KUKU KAKI
1. Dimulai dgn kelinking kaki kanan dan seterusnya mengikut tertib jari hingga kelingking jari kaki kanan.

Doa ketika memotong kuku:
Dari Saidina Ja'far R.A berkata:
"Barangsiapa mengerat kuku dan misainya pada tiap-tiap hari jumaat dan berkata ketika mengeratnya:

BISSMILLAHI WABILLAHI WA'ALA MILLATI MUHAMMADEEN WAAALI MUHAMMAD
Tiada gugur yang dkerat itu melainkan dgnnya pahala memerdekakan seorang sahaya dan tiada sakit melainkan sakit mati"

HARI YANG DISUNATKAN MEMOTONG KUKU

Terdapat dalam sebuah hadis(tidak dinyatakan periwatnya)bahawa nabi Muhammad SAW bersabda:
"Barangsiapa yang memotong kuku atau mengerat kuku pada:

HARI SABTU - Mempusakai penyakit Akilah (Yang disebabkan byk makan)
HARI AHAD - Hilang Barakah
HARI ISNIN - Mempusakai Alim Fadhil (Orang yg berilmu dan punyai kelebihan)
HARI SELASA - Mempusakai kebinasaan
HARI RABU - Mempusakai jahat perangai
HARI KHAMIS - Mempusakai Kaya
HARI JUMAAT - Mempusakai ilmu dan lemah lembut. "

Bolehkah para panel memastikan kesahihan hadith diatas...
Timakasih
Wassalam


<><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><><>
Salam

Jawab:

a) Tatacara memotong kuku dari telunjuk dan seterusnya itu berasal dari Kitab Ihya' Ulumiddin. alHafeedz alIraqi yg mengeluarkan hadis ini setelah mentahqeeq kitab Ihya'. Komentar alIraqi, hadis ini tiada asalnya.

b) Hadis Sayyidina Ja'afar itu juga tidak diketahui, samada Imam Ja'afar Sadiq (salah satu Imam Syi'ah) atau Ja'afar bin Abi Talib ra. Tapi dilihat pada matannya menepati ciri2 hadis maudhu', yakni buat sedikit dan dapat pahala yg melampaui batas.

c) Hadis mengenai hari2 yg sunat memotong kuku. Ia adalah hadis maudhu' juga (palsu). Disahkan oleh ramai tokoh hadis:

a. Ibn Jawzee (alMaudhu'aat) kerana dalam sanadnya (mata rantai) terdapat Hannad alNasafi yg terkenal dgn kejahatan mencipta Hadis palsu.

b. azZahabi dalam alMizan juga menetapkan maudhu'nya hadis ini. WA

0 comments:

Post a Comment